Pengertian Metode FIFO, LIFO, Dan Everage - foldersoal.com

Ketika menentukan biaya persediaan, ada 3 metode pencatatan persediaan yang biasanya digunakan oleh perusahaan. Yaitu metode FIFO (First in First Out) : Masuk pertama keluar pertama. Metode LIFO (Last in First Out) : Masuk terakhir keluar pertama. Dan metode Everage : Metode Rata-rata.

Pengertian Metode FIFO (Masuk pertama keluar pertama)

Yaitu metode pencatatan  barang persediaan yang mengasumsikan persediaan yang pertama masuk akan dikeluarkan atau dijual terlebih dahulu, dan persediaan yang masuk terakhir akan dikeluarkan belakangan atau dikemudian hari. Artinya persediaan yang dicatat pertama kali saat penjualan adalah persediaan yang pertama kali masuk. Metode ini sangat baik untuk menghindari persediaan yang rusak akibat penyimpanan dalam gudang yang terlalu lama, juga sangat relevan untuk pencatatan persediaan yang disajikan berdasarkan harga terkini.

Pengertian Metode LIFO (Masuk terakhir keluar pertama)

Yaitu metode pencatatan barang persediaan yang mengasumsikan unit persediaan yang terakhir dibeli akan dijual atau dikeluarkan terlebih dahulu, dan unit persediaan yang pertama dibeli akan dikeluarkan atau dijual dikemudian hari. Dalam metode LIFO persediaan yang pertama kali dicatat saat penjualan adalah persediaan yang teakhir masuk.  Kelebihan menggunakan LIFO adalah Pengukuran pendapatan yang lebih baik, karena barang yang dijual dibebani dengan HPP yang terakhir sehingga lebih realistis. Jika harga cenderung naik maka HPP menjadi lebih tinggi sehingga laba kecil dan menyebabkan pajak yang dibayar juga kecil.
Sedangkan Kelemahannya adalah Jika harga cenderung naik maka laba akan nampak lebih kecil, dan hal ini tidak disenangi terutama oleh pemegang saham. Nilai persediaan yang dicantumkan di neraca tidak realistis.

Pengertian Metode Everage (Rata-rata)

Metode Everage atau disebut juga metode rata-rata tertimbang adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perunit persediaan berdasarkan rata-rata tertimbang dari unit yang serupa dan biaya unit yang dibeli selama suatu periode. Caranya adalah dengan membagi biaya semua barang yang tersedia untuk dijual dengan unit yang tersedia untuk dijual dan hasilnya adalah biaya rata-rata perunit. Setelah ditemukan biaya rata-rata perunit baru beban pokok penjualan dihitung dengan dasar harga rata-rata perunit.


Berbagai Sumber

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel