Aku Ingin…………

“Aku ingin mencintaimu dalam membisu menyerupai cintanya Ali pada Fatimah dan cintanya Fatimah kepada Ali”

Ouh..........



Ungkapan diatas membuatku melayang ke masa yang masih tertutup tabir. Kemana cinta ku akan ku labuhkan.

Aku ingin dicintai menyerupai Muhammad menyayangi Khadijah, saya ingin dicintai selayaknya seorang wanita…….. Cinta yang tak terbagi…. Egois? Ya,  namanya juga ingin……..


Tapi harapan itu membuatku menatap diri ku, apakah saya sehangat Khadijah yang Muhammad merasa nyaman berada didekatnya. Apakah saya setangguh Fatimah sampai begitu setia padanya?

Tidak sama sekali, saya tak sehangat khadijah. Tapi inilah aku, hanya seorang perempuan biasa yang hidup dengan biasa, tak ada yang luar biasa pada diriku.

Kadang hal itu membuatku berfikir, apa ada keistimewaan pada diriku sampai berani menginginkan cinta menyerupai Muhammad?

Tidak ada, kutegaskan lagi, tidak ada yang istimewa pada diriku, tidak ada yang luar biasa di dalam diri ini. Hanya seorang perempuan biasa, tidak lebih.

Tapi...

Kalau hanya ingin ……….ya saya hanya ingin……….

Aku sendiri juga ga tau, apa cinta menyerupai itu yang ku butuhkan, alasannya ialah apa yang indah dimata ku belum tentu baik untuk ku, sebaliknya apa yang terlihat tidak menyenangkan belum tentu tidak menggembirakan ku.

bisakah kita tidak takut dan tidak bersedih?
Itu niscaya bisa. Karena kesedihan itu ialah sumber kebahagiaan, dan setelah kesusahan akan muncul kemudahan, dan setelah ada kesedihan akan lahir kebahagiaan. Jadi, kenapa harus bersedih?

Dia lah Yang Maha Mengetahui apa yang diharapkan makhluk-Nya, termasuk apa yang baik untuk ku.

Aku hanya berharap yang terbaik, dan berusaha memperbaiki diri.
Tentu tak lupa menyerahkan semua urusan ini pada Nya Sang  Maha Kuasa
Betul  begitu?

sumber: hikmah, keluarga



Berbagai Sumber

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel