Kecantikan Perempuan Itu Berjulukan Pengabdian
Thursday 19 January 2017
Edit
Ketika seorang perempuan memasuki gerbang pernikahan, maka kehidupan “normalnya” akan sedikit mengalami perubahan. Bagi yang bergotong-royong belum siap, maka seiring dengan berjalannya waktu,mereka akan merasa bahwa banyak hal yang akan atau telah terampas selama mereka menjadi seorang istri dan pendamping. namun bagi yang melangkah dengan ilmu dan dengan dasar beribadah dengan Allah, betapapun berat jalan ke depannya, hal itu akan dilalui dengan hening dan ikhlas.
Pernahkah kita melihat seorang istri yang menyuguhkan wajah kurang sopan sehabis mengetahui hal yang dilakukannya kurang menerima penghargaan dari suami?. Ternyata disinilah cara manis Allah dalam mengajarkan indahnya keikhlasan. Keikhlasan dalam pengabdian.
Subhanallah, pernahkah kita berpikir betapa indah cara pendidikan Allah yang tetuang dalam sebuah dedikasi itu?. Tidak sanggup kita pungkiri bahwa para laki laki, yakni pemimpin para wanita. namun mereka tetaplah insan biasa. Tiada yang tepat kecuali Allah subhana wata’ala. Para suami memanglah bukanlah seorang tanpa cela, adakalanya pula mereka berbuat kesalahan yang sama dengan yang dilakukan para istri.Namun jikalau semua ini disikapi dengan cara yang elegan oleh sang istri, maka hal tersebut justru menyebabkan Puncak dan sekaligus landasan bagi segala daya tarik seorang istri. Suami yang melihat ketekunan istrinya menjalankan ibadah dan mengikhlaskan segala cinta, aktifitas dan kerja-kerjanya semata untuk mengharapkan keridhoan Ilahi, tentu saja akan semakin menghangat hatinya, walaupun dalam keadaan tersulit sekalipun. Hal ini alasannya pada abjad ini seorang istri yakni individu yang independent dari siapapun, termasuk dari suaminya. Ia akan menggapai kemuliaan dirinya di hadapan Allah Penguasa Alam Semesta dan di hadapan segenap makhlukNya, termasuk di hadapan suaminya.
Ternyata memanglah benar, mengabdi bukan berarti membungkam kekuatan wanita. Lewat perilaku ini, perempuan menawarkan bahwa ia bukan hanya mahluk yang mempunyai kelembutan hati dan tutur serta perilaku santun, akan tetapi juga tekad membaja serta kekuatan tersembunyi yang luar biasa.
Pahit getir kehidupan serta kepedihan seringkali dihadapi istri dalammendampingi suami. Tidak jarang pula cobaan-cobaan tersebut terkadang serasa di luar batas kesanggupan individu untuk menghadapinya, namun dikala dedikasi sudah terpatri dalam hati, maka siapapun akan terperangah, bagaimana mahluk yang kita pandang lemah lembut dan ringkih, wanita, sanggup menghadapi semua itu.
Dalam pengabdian, juga terkandung makna menutupi malu dan atau kekurangan pasangan kita.Susah memang untuk tetap tersenyum menghadapi kenyataan bahwa sudah jadi diam-diam umum, kalau kekurangan suami kita telah diketahui begitu banyak insan di luar sana. betapa berat untuk selalu tersenyum sambil menceritakan kebaikan-kebaikan suami kita. Bukan main ternyata sopan santun yang dimiliki perempuan yang benar benar mengabdi pada suami mereka atas dasar beribadah kepada Allah.
Pernahkah kita melihat seorang istri yang menyuguhkan wajah kurang sopan sehabis mengetahui hal yang dilakukannya kurang menerima penghargaan dari suami?. Ternyata disinilah cara manis Allah dalam mengajarkan indahnya keikhlasan. Keikhlasan dalam pengabdian.
Subhanallah, pernahkah kita berpikir betapa indah cara pendidikan Allah yang tetuang dalam sebuah dedikasi itu?. Tidak sanggup kita pungkiri bahwa para laki laki, yakni pemimpin para wanita. namun mereka tetaplah insan biasa. Tiada yang tepat kecuali Allah subhana wata’ala. Para suami memanglah bukanlah seorang tanpa cela, adakalanya pula mereka berbuat kesalahan yang sama dengan yang dilakukan para istri.Namun jikalau semua ini disikapi dengan cara yang elegan oleh sang istri, maka hal tersebut justru menyebabkan Puncak dan sekaligus landasan bagi segala daya tarik seorang istri. Suami yang melihat ketekunan istrinya menjalankan ibadah dan mengikhlaskan segala cinta, aktifitas dan kerja-kerjanya semata untuk mengharapkan keridhoan Ilahi, tentu saja akan semakin menghangat hatinya, walaupun dalam keadaan tersulit sekalipun. Hal ini alasannya pada abjad ini seorang istri yakni individu yang independent dari siapapun, termasuk dari suaminya. Ia akan menggapai kemuliaan dirinya di hadapan Allah Penguasa Alam Semesta dan di hadapan segenap makhlukNya, termasuk di hadapan suaminya.
Ternyata memanglah benar, mengabdi bukan berarti membungkam kekuatan wanita. Lewat perilaku ini, perempuan menawarkan bahwa ia bukan hanya mahluk yang mempunyai kelembutan hati dan tutur serta perilaku santun, akan tetapi juga tekad membaja serta kekuatan tersembunyi yang luar biasa.
Pahit getir kehidupan serta kepedihan seringkali dihadapi istri dalammendampingi suami. Tidak jarang pula cobaan-cobaan tersebut terkadang serasa di luar batas kesanggupan individu untuk menghadapinya, namun dikala dedikasi sudah terpatri dalam hati, maka siapapun akan terperangah, bagaimana mahluk yang kita pandang lemah lembut dan ringkih, wanita, sanggup menghadapi semua itu.
Dalam pengabdian, juga terkandung makna menutupi malu dan atau kekurangan pasangan kita.Susah memang untuk tetap tersenyum menghadapi kenyataan bahwa sudah jadi diam-diam umum, kalau kekurangan suami kita telah diketahui begitu banyak insan di luar sana. betapa berat untuk selalu tersenyum sambil menceritakan kebaikan-kebaikan suami kita. Bukan main ternyata sopan santun yang dimiliki perempuan yang benar benar mengabdi pada suami mereka atas dasar beribadah kepada Allah.