Bagaimana Al-Qur'an Menjelaskan Perihal Pengetahuan
Friday, 7 September 2018
Edit
Al-Qur’an diciptakan oleh Allah, sebagai panduan hidup manusia. Maka hukum-hukum dan ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang orisinil da
ri Allah pastilah tidak akan pernah terjadi bertentangan antar ayat dan juga dengan ilmu pengetahuan (ilmu alam atau kehidupan di dunia). Jika ada suatu ayat dalam Al-Qur’an ternyata bertentangan dengan ilmu pengetahuan maka boleh jadi ilmu pengetahuannya belum menjangkau arahan ilmu pengetahuan dalam ayat AL-QUR’AN tersebut, atau kita musti bertnya-tanya, mungkinkah ayat dalam AL-QUR’AN tersebut telah diubah manusia?
Contoh ayat Al-Qur’an: “Apakah insan mengira akan dibiarkan tak terurus? Bukankah ia hanya berasal setitik mani yang dipancarkan?” (Al Qur’an, 75:36-37)
Suatu ketika, keterbatasan ilmu insan mungkin hanya bisa menterjemahkan “setitik mani” ibarat halnya “setetes air hujan”, tetapi ilmu kedokteran kini pertanda bahwa air mani yang dipancarkan ke rahim “Dari keseluruhan sperma berjumlah sekitar 250 juta yang dipancarkan dari badan pria, hanya sedikit sekali yang berhasil mencapai sel telur. Sperma yang akan membuahi sel telur hanyalah satu dari seribu sperma yang bisa bertahan hidup. Fakta bahwa insan tidak diciptakan dengan memakai keseluruhan air mani, tapi hanya sebagian kecil darinya, dinyatakan dalam Al Qur’an dengan ungkapan, “setetes mani yang ditumpahkan/dipacarkan”. Ternyata, Al-Qur’an benar dan ilmu pengetahuan membenarkannya.
Islam mempunyai tuntunan yang sangat lengkap wacana kehidupan, maka menambah keyakinan kita bahwa AL-Qur’an benar2 firman Allah yang diturunkan untuk melengkapi Al-Qur’an-Al-Qur’an sebelumnya. Maka jangan heran “banyak orang kafir menuduh” bahwa Al-Qur’an 75% menggandakan Al-Qur’an Yahudi dan Kristen. Logika mengatakan, aturan yang gres akan menyempurnakan aturan yang lama. Begitu tiba aturan baru, maka aturan usang batal.
Al-Qur’an diturunkan sebagai panduan hidup umat di dunia ini, sudah seharusnya menyinggung segala aspek kehidupan di alam ini terutama ilmu pengetahuan alam. Al-Qur’an juga diturunkan sebagai petunjuk keselamatan akhirat, maka akan terdapat petunjuk-petunjuk yang ahrus diikuti pemeluknya semoga selamat diakhirat. Dan pada hakekatnya, petunjuk amal dan ilmu di dunia, semoga pemeluknya berlomba-lomba mencapai kebaikan dan bersedekah untuk akhiratnya.
Suatu AL-QUR’AN yang benar-benar dari Allah dan masih orisinil (belum ada campurtangan nafsu manusia) maka akan bisa dibuktikan kebenaran ayat-ayatnya. Ayat yang bekerjasama dengan alam abadi tentu hanya keimanan lah yang akan meyakini, membenarkan, dan membuktikan. Sedangkan, ayat yang bekerjasama dengan alam, jagadraya, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan insan harusnya tidak bertentangan dengan ilmu pengetahuan yang telah dibuktikan kebenarannya secara empiris.
ads google Berbagai Sumber