Pengolahan Limbah Cair - foldersoal.com

Tujuan pengolahan limbah cair adalah:

  1. Mencegah pengotoran air permukaan, contoh air sungai, waduk, rawa, danau.
  2. Untuk melindungi biota air dan tanah
  3. Untuk mencegah berkembang biaknya bibit penyakit dan vector penyakit seperti nyamuk, serangga, kecoa, cacing dll. 
  4. Untuk mencegah bau  dan pemandangan yang tidak sedap akibat akibat limbah air.

Pengolahan limbah air harus melalui tahap-tahap antara lain:  Pengolahan primer, pengolahan sekunder, pengolahan tersier, pengolahan lumpur, dan pengolahan desinfeksi.

1. Pengolahan primer, 

Tahap pengolahan primer yaitu:

  1.  Limbah cair yang mengalir disaring dengan menggunakan jeruji. Hal ini dimaksudkan untuk memisahkan antara limbah berukuran besar dan limbah berukuran kecil.
  2. Tahap pengendapan. Setelah air disaring dengan jeruji untuk memisahkan limbah yang besar dan padat dan limbah yang kecil, langkah selanjutnya adalah mengendapkan air limbah. Air di diamkan di tangki atau kolam. Hasil endapan itu kemudian di pisah dengan air dan akan diolah lebih lanjut.
  3. Tahap pengapungan. Tahap ini bertujuan untuk menyingkirkan polutan berupa minyak, alat yang dapat digunakan yaitu dengan menggunakan gelembung udara yang ditiupkan dari dasar air sehingga polutan minyak terbawa ke permukaan air. Setelah itu polutan minyak disingkirkan.
  4. Proses filtrasi, adalah menyisihkan partikel yang telah tersuspensi dari dalam air.

2. Pengolahan Sekunder

Pengolahan sekunder yaitu pengolahan limbah secara biologis. Yaitu dengan melibatkan mikroorganisme yang dapat mengurai bahan organic. Metode Pengolahan limbah cair dengan metode sekunder  yaitu menggunakan metode aerob dan anaerob.

Metode aerob adalah Proses pengolahan air limbah secara mikrobiologis aerob melalui  pemanfaatan aktivitas mikroba aerob dalam kondisi aerob untuk menguraikan zat organik yang terdapat dalam air limbah menjadi zat inorganik yang stabil dan tidak memberikan dampak pencemaran terhadap lingkungan.

Metode anaerob, yaitu Pengolahan air limbah  anaerob merupakan pengolahan air limbah dengan mikroorganisme tanpa injeksi udara/oksigen kedalam proses pengolahan. Pengolahan air limbah  anaerob bertujuan untuk merombak bahan organik dalam air limbah menjadi bahan yang lebih sederhana yang tidak berbahaya. Disamping itu pada proses pengolahan anaerob akan dihasilkan gas-gas seperti gas CH4 dan CO2. Proses ini dapat diaplikasikan untuk air limbah organik dengan beban bahan organic (COD) yang tinggi.

3. Pengolahan Limbah Cair dengan Metode Tersier

Adalah metode pengolahan limbah cair yang dilakukan setelah limbah cair diolah menggunakan pengolahan primer dan sekunder masih terdapat zat tertentu dalam limbah cair yang dapat berbahaya bagi lingkungan atau masyarakat. Pengolahan tersier bersifat khusus, artinya pengolahan ini disesuaikan dengan kandungan zat yang tersisa dalam air limbah.

Pengolahan tersier sering disebut juga pengolahan lanjutan (advanced treatment). Pengolahan ini meliputi berbagai rangkaian proses kimia dan fisika. saringan multimedia, precoal filter, microstaining, vacum filter, penyerapan dengan karbon aktif, pengurangan besi dan mangan, dan osmosis bolak-balik.

Metode pengolahan tersier jarang diaplikasikan pada fasilitas pengolahan limbah. Hal ini disebabkan biaya yang diperlukan untuk melakukan proses pengolahan tersier cenderung tinggi sehingga tidak ekonomis.

Contoh metode pengolahan tersier yang dapat digunakan adalah:  saringan pasir ada dua macam yakni :

a. saringan pasir lambat

b. saringan pasir cepat .  Saringan multimedia .  precoal filter . microstaining . vacum filter.  penyerapan dengan karbon aktif . pengurangan besi dan mangan .  osmosis bolak-balik.

4. Pengolahan Lumpur

Pengolahan lumpur adalah mengurangi kadar air, menstabilkan, serta menghilangkan mikroorganisme patogen. Berikut ini adalah berbagai teknologi/metode dalam pengolahan lumpur.

5. Desinfeksi

Adalah metode yang menggunakan desinfektan yang dapat membunuh kuman-kuman atau mengurangi mikroorganisme patogen (penyebab penyakit) yang ada dalam limbah cair/ air limbah. Desifektan dapat berupa zat senyawa/ zat tertentu, atau dengan peralakuan fisik. Proses disinfeksi pada limbah cair biasanya dilakukan setelah proses pengolahan limbah selesai, yaitu setelah pengolahan primer, sekunder, atau tersier, sebelum limbah dibuang ke lingkungan.

Ada beberapa pilihan teknik dan cara-cara untuk melakukan desinfeksi, dan berikut adalah sedikit ringkasannya :

  1. Desinfeksi menggunakan Kaporit, Cara yang paling umum kita temukan adalah dengan adanya penambahan CaOCl atau biasa disingkat sebagai kaporit.
  2. Desinfeksi menggunakan Chlorine
  3. Desinfeksi Dengan Ozone
  4. Desinfeksi dengan UV Light



Berbagai Sumber

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel