10 Pola Alat Pertanian Tradisional Dan Fungsinya - foldersoal.com
Thursday, 27 August 2015
Edit
Macam-macam alat pertanian tradisional dan fungsinya- Alat atau Perkakas (Inggris: tools) yakni benda yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan kita sehari-hari. Alat Pertanian Tradisional yakni benda yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan dalam bidang pertanian yang sifatnya masih tradisional. Salah satu ciri alat tradisional yakni alat yang penggunaannya secara manual. Sampai dikala ini peralatan pertanian tradisional masik aktif digunakan oleh para petani guna mempermudah dalam mengolah tanah, menghilangkan rumput, memetik hasil panen, dan lain sebagainya. Makara dengan memakai alat pertanian, para petani sanggup menghemat waktu dan biaya produksi pertanian sehingga keuntungan yang didapatkan oleh mereka sanggup maksimal.
Sepuluh (10) Contoh Alat Pertanian Tradisional dan Fungsinya
Seperti yang sudah maklum bahwa perkembangan teknologi semakin hari semakin maju dan berkembang. Dulu insan hanya memakai materi watu dan kayu sebagai alat pertanian. Selanjutnya seiring dengan perkembangan cara berpikir manusia, terciptalah alat-alat pertanian dengan materi dari logam mirip besi. Di bawah ini 10 pola alat pertanian tradisional baik alat yang dibentuk dari batu, kayu, dan logam, serta perpaduan antara aneka macam materi pembuat alat pertanian:
1. Cangkul ( bahasa Jawa : pacul ) dan fungsinya
Cangkul yakni satu jenis alat tradisional yang digunakan dalam pertanian.
Cangkul digunakan atau berfungsi untuk menggali, membersihkan tanah dari rumput ataupun untuk meratakan tanah. Cangkul masih digunakan sampai kini. Pekerjaan yang lebih berat biasanya memakai bajak. Cangkul biasanya terbuat dari kayu dan besi. ( https://id.wikipedia.org/wiki/Cangkul )
Dalam hubungannya dengan persiapan tanam benih padi, cangkul digunakan untuk menggali potongan tepi/pinggir sawah atau dalam istilah bahasa Jawa disebut pekerjaan minggiri sawah. Fungsi sawah dipinggiri sebelum dibajak memakai garu dan atau traktor yakni supaya potongan tepi sawah juga ikut gembur, dikarenakan alat garu maupun traktor tidak sanggup maksimal untuk menjangkau tepian sawah.
2. Parang
Parang yakni senjata tajam yang terbuat dari besi biasa. Bentuknya relatif sederhana tanpa pernak pernik. Kegunaannya yakni sebagai alat potong atau alat tebas (terutama selak belukar) kala penggunanya keluar masuk hutan. Parang juga digunakan untuk pertanian.
Dalam pertanian sawah, bendo digunakan untuk membabat rumput yang berada di pematang sawah. Kegiatan ini oleh orang Jawa disebut dengan istilah "nampingi"
3. Garu dan fungsinya serta cara kerjanya/penggunaannya
Dalam ilmu pertanian, gosrok yakni alat pertanian tradisional yang digunakan untuk menggemburkan tanah dan membasmi rumput yang berada di sela-sela tanaman padi serta untuk memutuskan akar-akar tanaman padi. Dengan putusnya sebagian akar maka dibutuhkan akar yang putus akan tumbuh bercabang lebih banyak.
8. Ani-ani dan fungsinya
Ani-ani atau ketam yakni sebuah pisau kecil yang digunakan untuk memanen padi. Dengan ani-ani tangkai bulir padi dipotong satu-satu, sehingga proses ini memakan banyak pekerjaan dan waktu, namun manfaatnya ialah, berbeda dengan penggunaan sebuah clurit atau arit, tidak semua batang ikut terpotong. Dengan demikian, bulir yang belum masak tidak ikut terpotong.
9. Sabit/ Arit dan fungsinya
Sabit, arit,adalah alat pertanian berupa pisau melengkung ibarat bulan sabit. Meskipun bentuknya sama, secara bahasa arit dan sabit cenderung merujuk pada alat pertanian. Fungsi sabit yakni untuk membabat/memotong rumput dan juga untuk memotong batang tanaman padi ketika panen.
10. Alat gepyok
Alat gepyok yakni alat pertanian tradisional yang terbuat dari bambu dan atau kayu. Fungsi alat gepyok yakni untuk merontokkan padi
Demikian 10 Alat Pertanian Tradisional dan Fungsinya. Semoga bermanfaat
Berbagai Sumber
Alat Pertanian Tradisional via http://kfk.kompas.com
Sepuluh (10) Contoh Alat Pertanian Tradisional dan Fungsinya
Seperti yang sudah maklum bahwa perkembangan teknologi semakin hari semakin maju dan berkembang. Dulu insan hanya memakai materi watu dan kayu sebagai alat pertanian. Selanjutnya seiring dengan perkembangan cara berpikir manusia, terciptalah alat-alat pertanian dengan materi dari logam mirip besi. Di bawah ini 10 pola alat pertanian tradisional baik alat yang dibentuk dari batu, kayu, dan logam, serta perpaduan antara aneka macam materi pembuat alat pertanian:
1. Cangkul ( bahasa Jawa : pacul ) dan fungsinya
Cangkul yakni satu jenis alat tradisional yang digunakan dalam pertanian.
Cangkul digunakan atau berfungsi untuk menggali, membersihkan tanah dari rumput ataupun untuk meratakan tanah. Cangkul masih digunakan sampai kini. Pekerjaan yang lebih berat biasanya memakai bajak. Cangkul biasanya terbuat dari kayu dan besi. ( https://id.wikipedia.org/wiki/Cangkul )
Dalam hubungannya dengan persiapan tanam benih padi, cangkul digunakan untuk menggali potongan tepi/pinggir sawah atau dalam istilah bahasa Jawa disebut pekerjaan minggiri sawah. Fungsi sawah dipinggiri sebelum dibajak memakai garu dan atau traktor yakni supaya potongan tepi sawah juga ikut gembur, dikarenakan alat garu maupun traktor tidak sanggup maksimal untuk menjangkau tepian sawah.
2. Parang
Parang yakni senjata tajam yang terbuat dari besi biasa. Bentuknya relatif sederhana tanpa pernak pernik. Kegunaannya yakni sebagai alat potong atau alat tebas (terutama selak belukar) kala penggunanya keluar masuk hutan. Parang juga digunakan untuk pertanian.
Dalam pertanian sawah, bendo digunakan untuk membabat rumput yang berada di pematang sawah. Kegiatan ini oleh orang Jawa disebut dengan istilah "nampingi"
3. Garu dan fungsinya serta cara kerjanya/penggunaannya
a. Pengertian Garu
Garu yakni alat pembajak sawah atau ladang yang terbuat dari materi kayu. Kayu yang digunakan sebagai materi pembuat garu yaitu kayu yang sifanya keras dan baka mirip kayu jati, sono keling/angsana, kayu laban, dan jenis kayu keras lainnya.
Garu terdiri atas dua potongan yakni potongan pembajak dan penarik. Bagian pembajak berukuran panjang sekitar 40 cm dan lebar 30 cm. Bentuk garu dibentuk lengkung. Ketebalan garu dibentuk lebih lebal potongan pangkal, sedangkan potongan ujungnya lebih tipis/pipih dari pangkalnya. Bagian penarik terbuat dari balok kayu yang panjangnya antara 150 - 200 cm.
Garu seringnya digunakan untuk membajak sawah berlumpur, walaupun ada sebagian petani yang memakai untuk membajak ladang tanah berpasir.
b. Fungsi garu
Garu berfungsi untuk membajak sawah berlumpur dan ladang berpasir. Pengerjaan lahan dengan garu sebagai tahap atau proses awal pengolahan tanah sawah berlumpur sesudah sawah mulai digenangi air. Jika garu difungsikan untuk membajak ladang pasir maka baik tanah kering maupu mengandung air tetap sanggup dibajak dengan garu. Tanah sawah yang sudah digaru masih berupa gumpalan tanah yang bentuknya mirip garu, jadi garu gres berfungsi untuk membalikkan posisi permukaan tanah sawah.
c. Cara kerja garu
Garu tidak sanggup berfungsi tanpa adanya tenaga yang menarik dan menekannya. Untuk membajak sawah/ladang dengan alat garu sanggup memanfaatkan murni tenaga insan dan sanggup juga dilakukan perpaduan/kerja sama anatara tenaga insan dengan derma binatang mirip kerbau, sapi, dan kuda.
#1). Pemanfaatan garu dengan murni tenaga manusia
Pemanfaatan Tenaga Manusia untuk Membajak Tanah Sawah/Ladang dengan Alat Peralatan Pertanian Tradisional Garu via www.brilio.net
7. Gosrok dan fungsinya Luku yakni alat pertanian tradisional yang digunakan untuk meratakan tanah sesudah tanah digaru. Makara sesudah tanah digaru biasanya didiamkan dulu selama sekitar 1 ahad lalu gres diwluku. Makara fungsi utama alat luku yakni untuk meratakan tanah sebagai lahan yang siap untuk ditanami.
Adapun cara pengunaannya sama dengan penggunaan garu. Makara antara garu dan luku merupakan satu paket namun dengan fungsi yang berbeda. Garu dan luku sanggup dipasang di alat penarik yang sama secara bergantian. Oleh alasannya itu di potongan pangkal penarik garu/wluku didesain yang kiranya gampang bongkar pasangnya.
5. Batang pohon pisang ( bahasa Jawa : gedebog pohon pisang ) dan fungsinya
Gedebog sebagai Penghalus Permukaan Tanah Sawah via http://ternak-kambing-gibas.blogspot.com
Jika tanah sawah yang sudah diluku/dimluku maka alangkah baiknya gunkan gedebog untuk meratakan atau lebih menghaluskan permukaan tanah sawah sebelum dilakukan penggarisan. Jadi fungsi gedebog sebagai alat pertanian tradisional yakni untuk menghaluskan permukaan tanah sawah.
6. Penggaris sawah dan fungsinya
Alat Garis Sawah via http://malut.litbang.pertanian.go.id
Penggaris sawah yakni alat pertanian tradisional yang terbuat dari kayu. Jarak antara masing-masing potongan garisan biasanya antara 22 - 25 cm. Penggaris sawah berfungsi untuk memberi batas/jarak antara tanaman padi sehingga para penanam sanggup dengan gampang menanam benih adi sempurna di setiap ada perempatan hasil atau tapak/bekas garisan.
Penggaris jenis ini hanya sanggup digunakan pada sawah yang sanggup disurutkan airnya. Adapun untuk sawah yang tidak sanggup disurutkan airnya maka alat yang digunakan supaya tanaman jarakanya rapi dan lurus yakni dengan memakai tambang kecil ataupun benang nilon dan sejenisnya. Dalam istilah bahasa Jawa disebut kenteng.
Dalam ilmu pertanian, gosrok yakni alat pertanian tradisional yang digunakan untuk menggemburkan tanah dan membasmi rumput yang berada di sela-sela tanaman padi serta untuk memutuskan akar-akar tanaman padi. Dengan putusnya sebagian akar maka dibutuhkan akar yang putus akan tumbuh bercabang lebih banyak.
Fungsi Gosrok via www.ngasih.com
8. Ani-ani dan fungsinya
Ani-ani atau ketam yakni sebuah pisau kecil yang digunakan untuk memanen padi. Dengan ani-ani tangkai bulir padi dipotong satu-satu, sehingga proses ini memakan banyak pekerjaan dan waktu, namun manfaatnya ialah, berbeda dengan penggunaan sebuah clurit atau arit, tidak semua batang ikut terpotong. Dengan demikian, bulir yang belum masak tidak ikut terpotong.
9. Sabit/ Arit dan fungsinya
Sabit, arit,adalah alat pertanian berupa pisau melengkung ibarat bulan sabit. Meskipun bentuknya sama, secara bahasa arit dan sabit cenderung merujuk pada alat pertanian. Fungsi sabit yakni untuk membabat/memotong rumput dan juga untuk memotong batang tanaman padi ketika panen.
10. Alat gepyok
Alat gepyok yakni alat pertanian tradisional yang terbuat dari bambu dan atau kayu. Fungsi alat gepyok yakni untuk merontokkan padi
Demikian 10 Alat Pertanian Tradisional dan Fungsinya. Semoga bermanfaat