Contoh Naskah Pidato Sambutan Peringatan Hardiknas - foldersoal.com
Friday, 28 August 2015
Edit
Contoh Naskah Pidato Sambutan Peringatan Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS)_Download Naskah Pidato Sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) pada Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tanggal 2 Mei Tahun 2016_Bagi Anda yang ingin mengunduh file PDF Naskah Pidato Sambutan Menteri Pendidikan (Bapak Anies Baswedan, Ph. D ) pada Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2016, silakan Anda download pada link yang ada pada halaman ini. File Naskah Pidato Mendikbud pada Hardiknas 2016 terdiri atas 3 halaman. Sebelum mendownload, Anda juga bisa membaca isi Pidaoto Mendikbud sebagai berikut.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Hari ini kita kembali merayakan Hari Pendidikan Nasional. Mari kita panjatkan puji dan puja ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, atas ijin, rahmat dan karunia-Nya kita sanggup kembali berkumpul merayakan semangat, capaian dan impian pendidikan dan kebudayaan bangsa.
Kepada para pegiat pendidikan di seluruh penjuru Nusantara, ijinkan saya memberikan apresiasi atas kiprah aktifnya dalam mencerdaskan saudara sebangsa. Kepada Ibu dan Bapak pendidik di seluruh jenjang, yang tak lelah menyalurkan inspirasi, membuka jalan pencerahan, dan membangkitkan asa setiap insan yang dididiknya semoga menjadi insan yang berkarakter, berpengetahuan dan memperlihatkan faedah bagi sekitarnya, ijinkan saya atas nama pemerintah menghaturkan rasa hormat mendalam.
Ibu, Bapak dan Hadirin yang mulia,
Hari Pendidikan Nasional kita rayakan sebagai hari kesadaran wacana pentingnya kualitas manusia. Presiden Jokowi menggariskan bahwa Indonesia akan menjadi bangsa yang disegani dunia dan akan berhasil dalam banyak sekali kompetisi era global kalau tinggi kualitas manusianya. insan yang terdidik dan tercerahkan yakni kunci kemajuan bangsa. Segala capaian yang kita raih sebagai individu maupun sebagai bangsa kolektif tak lepas dari persinggungan dengan pendidikan. Mutu dan jenjang pendidikan berdampak besar pada ruang kesempatan untuk maju dan sejahtera. Maka memastikan setiap insan Indonesia mendapat kanal pendidikan yang bermutu sepanjang hidupnya sama dengan memastikan kejayaan dan keberlangsungan bangsa.
Dunia ketika ini yakni dunia yang sangat berbeda dengan dunia beberapa dekade lalu. Perubahan terjadi begitu cepat dalam skala eksponensial yang tidak pernah ditemui dalam sejarah umat insan sebelumnya. Revolusi teknologi menjadi pendorong lompatan perubahan yang akan besar lengan berkuasa pada cara kita hidup, cara kita bekerja,
dan tentu saja, cara kita belajar. Meramalkan masa depan menjadi semakin sulit alasannya yakni ketidakpastian perubahan yang ada. Namun yang harus kita pastikan kepada belum dewasa kita yakni bahwa kita memperlihatkan derma sepenuhnya kepada mereka untuk menyiapkan diri meraih kesempatan yang terpampang di hadapannya.
Salah satu derma yang perlu kita berikan pada belum dewasa Indonesia yakni memastikan bahwa apa yang mereka pelajari ketika ini yakni apa yang memang mereka butuhkan untuk menjawab tantangan jamannya. Keterampilan utuh yang diharapkan oleh belum dewasa Indonesia di kurun 21 ini meliputi tiga komponen yaitu kualitas karakter, kemampuan literasi, dan kompetensi.
Karakter terdiri dari dua bagian. Pertama, huruf moral, sesuatu yang sering kita bicarakan. Karaker moral itu antara lain yakni nilai Pancasila, keimanan, ketakwaan, intergitas, kejujuran, keadilan, empati, rasa welas asih, sopan santun. Yang kedua dan tak kalah pentingnya yakni huruf kinerja. Di antara huruf kinerja yakni kerja keras, ulet, tangguh, rasa ingin tahu, inisiatif, gigih, kemampuan beradaptasi, dan kepemimpinan. Kita ingin belum dewasa Indonesia menumbuhkan kedua bab huruf ini secara seimbang. Kita tak ingin belum dewasa Indonesia menjadi anak yang jujur tapi malas, atau rajin tapi culas. Keseimbangan huruf baik ini akan menjadi pemandunya dalam menghadapi lingkungan perubahan yang begitu cepat.
Literasi dasar menjadi komponen kemampuan kurun 21 yang perlu kita perhatikan berikutnya. Literasi dasar memungkinkan belum dewasa meraih ilmu dan kemampuan yang lebih tinggi serta menerapkannya kepada kehidupan hariannya. Bila selama ini kita berfokus pada literasi baca-tulis dan berhitung yang masih harus kita perkuat, maka sekarang kita perlu pula memperhatikan literasi sains, literasi teknologi, literasi finansial dan literasi budaya.
Terakhir dan tak kalah pentingnya yakni komponen kompetensi. Abad 21 menuntut belum dewasa Indonesia bisa menghadapi masalah-masalah yang kompleks dan tidak terstruktur. Maka mereka membutuhkan kompetensi kemampuan kreativitas, kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah, kemampuan komunikasi serta kemampuan kolaborasi.
Ibu, Bapak, dan Hadirin yang mulia,
Setiap anak lahir sebagai pembelajar, tumbuh sebagai pembelajar. Kita semua menyaksikan sendiri betapa belum dewasa terlahir dengan rasa ingin tahu yang besar dan keberanian untuk mencoba. Proses belajarnya didapatkan melalui permainan dan petualangan. Lalu ketika beliau mulai melangkah masuk ke sekolah, beliau mulai berhadapan dengan struktur dan banyak sekali peraturan sebagai bab dari sebuah model masyarakat mini. Struktur dan banyak sekali peraturan yang beliau hadapi ini sanggup mengarahkan mereka terus menjadi pembelajar, atau justru sebaliknya, meredupkan hasrat belajarnya.
Adalah kiprah kita semua untuk memastikan binar keingintahuan di mata setiap anak Indonesia, serta api semangat berkarya di dalam dirinya tidak akan padam. Adalah kiprah kita memperlihatkan ruang bagi belum dewasa Indonesia untuk berkontribusi, memajukan dirinya, memajukan masyarakatnya, memajukan kebudayaan bangsanya. Rasa percaya dari orang remaja kepada belum dewasa untuk berkarya dan ikut membawa kebudayaan kita terus bergerak melangkah maju yakni kunci kemajuan negara.
Ibu, Bapak dan Hadirin yang berbahagia,
Hari Pendidikan Nasional ini kita rayakan alasannya yakni kita termasuk di antara yang sudah mencicipi dampaknya. Maka pada bulan Mei ini, di mana Hari Pendidikan Nasional terletak, ayo kita ikut bergerak, ikut terlibat dalam memperluas efek pendidikan terhadap saudara-saudara sebangsa yang belum sepenuhnya mencicipi kesempatan itu. Karena itulah pada tahun ini kita menentukan tema “Nyalakan Pelita, Terangkan Cita-cita” sebagai tema keriaan Hari Pendidikan Nasional. Kita ingin pendidikan benar-benar berperan sebagai pelita bagi setiap anak Indonesia yang akan membuatnya bisa melihat peluang, mendorong kemajuan, menumbuhkan karakter, dan memperlihatkan kejernihan dalam menata dan menyiapkan masa depannya.
Mari kita perluas keriaan pendidikan dan kebudayaan selama sebulan ke depan. Kita bayar balik apa yang telah kita dapatkan dari pendidikan, kita gelorakan semangat bergerak untuk pendidikan, dan kita teruskan ikhtiar bersama ini.
Kepada semua yang telah mencicipi manfaat pendidikan dan di bulan pendidikan ini, sapalah para pendidik kita dulu. Tanyakan kabarnya, ucapkan terima kasih dan tunjukkan apreasiasi pada mereka, para pendidik dan pejuang pendidikan. Lalu mari sama-sama kita memutuskan bahwa ikhtiar memajukan pendidikan akan kita lanjutkan dan kembangkan.
Demikian wacana link Download Naskah Pidato Sambutan Mendikbud pada Hardiknas Tanggal 2 Mei Tahun 2016. Semoga Pendidikan Indonesia semakin berkembang. Berbagai Sumber
Selengkapnya, silakan Download Naskah Pidato Sambutan Mendikbud pada Hardiknas Tahun 2016
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Hari ini kita kembali merayakan Hari Pendidikan Nasional. Mari kita panjatkan puji dan puja ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, atas ijin, rahmat dan karunia-Nya kita sanggup kembali berkumpul merayakan semangat, capaian dan impian pendidikan dan kebudayaan bangsa.
Kepada para pegiat pendidikan di seluruh penjuru Nusantara, ijinkan saya memberikan apresiasi atas kiprah aktifnya dalam mencerdaskan saudara sebangsa. Kepada Ibu dan Bapak pendidik di seluruh jenjang, yang tak lelah menyalurkan inspirasi, membuka jalan pencerahan, dan membangkitkan asa setiap insan yang dididiknya semoga menjadi insan yang berkarakter, berpengetahuan dan memperlihatkan faedah bagi sekitarnya, ijinkan saya atas nama pemerintah menghaturkan rasa hormat mendalam.
Ibu, Bapak dan Hadirin yang mulia,
Hari Pendidikan Nasional kita rayakan sebagai hari kesadaran wacana pentingnya kualitas manusia. Presiden Jokowi menggariskan bahwa Indonesia akan menjadi bangsa yang disegani dunia dan akan berhasil dalam banyak sekali kompetisi era global kalau tinggi kualitas manusianya. insan yang terdidik dan tercerahkan yakni kunci kemajuan bangsa. Segala capaian yang kita raih sebagai individu maupun sebagai bangsa kolektif tak lepas dari persinggungan dengan pendidikan. Mutu dan jenjang pendidikan berdampak besar pada ruang kesempatan untuk maju dan sejahtera. Maka memastikan setiap insan Indonesia mendapat kanal pendidikan yang bermutu sepanjang hidupnya sama dengan memastikan kejayaan dan keberlangsungan bangsa.
Dunia ketika ini yakni dunia yang sangat berbeda dengan dunia beberapa dekade lalu. Perubahan terjadi begitu cepat dalam skala eksponensial yang tidak pernah ditemui dalam sejarah umat insan sebelumnya. Revolusi teknologi menjadi pendorong lompatan perubahan yang akan besar lengan berkuasa pada cara kita hidup, cara kita bekerja,
dan tentu saja, cara kita belajar. Meramalkan masa depan menjadi semakin sulit alasannya yakni ketidakpastian perubahan yang ada. Namun yang harus kita pastikan kepada belum dewasa kita yakni bahwa kita memperlihatkan derma sepenuhnya kepada mereka untuk menyiapkan diri meraih kesempatan yang terpampang di hadapannya.
Salah satu derma yang perlu kita berikan pada belum dewasa Indonesia yakni memastikan bahwa apa yang mereka pelajari ketika ini yakni apa yang memang mereka butuhkan untuk menjawab tantangan jamannya. Keterampilan utuh yang diharapkan oleh belum dewasa Indonesia di kurun 21 ini meliputi tiga komponen yaitu kualitas karakter, kemampuan literasi, dan kompetensi.
Karakter terdiri dari dua bagian. Pertama, huruf moral, sesuatu yang sering kita bicarakan. Karaker moral itu antara lain yakni nilai Pancasila, keimanan, ketakwaan, intergitas, kejujuran, keadilan, empati, rasa welas asih, sopan santun. Yang kedua dan tak kalah pentingnya yakni huruf kinerja. Di antara huruf kinerja yakni kerja keras, ulet, tangguh, rasa ingin tahu, inisiatif, gigih, kemampuan beradaptasi, dan kepemimpinan. Kita ingin belum dewasa Indonesia menumbuhkan kedua bab huruf ini secara seimbang. Kita tak ingin belum dewasa Indonesia menjadi anak yang jujur tapi malas, atau rajin tapi culas. Keseimbangan huruf baik ini akan menjadi pemandunya dalam menghadapi lingkungan perubahan yang begitu cepat.
Literasi dasar menjadi komponen kemampuan kurun 21 yang perlu kita perhatikan berikutnya. Literasi dasar memungkinkan belum dewasa meraih ilmu dan kemampuan yang lebih tinggi serta menerapkannya kepada kehidupan hariannya. Bila selama ini kita berfokus pada literasi baca-tulis dan berhitung yang masih harus kita perkuat, maka sekarang kita perlu pula memperhatikan literasi sains, literasi teknologi, literasi finansial dan literasi budaya.
Terakhir dan tak kalah pentingnya yakni komponen kompetensi. Abad 21 menuntut belum dewasa Indonesia bisa menghadapi masalah-masalah yang kompleks dan tidak terstruktur. Maka mereka membutuhkan kompetensi kemampuan kreativitas, kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah, kemampuan komunikasi serta kemampuan kolaborasi.
Ibu, Bapak, dan Hadirin yang mulia,
Setiap anak lahir sebagai pembelajar, tumbuh sebagai pembelajar. Kita semua menyaksikan sendiri betapa belum dewasa terlahir dengan rasa ingin tahu yang besar dan keberanian untuk mencoba. Proses belajarnya didapatkan melalui permainan dan petualangan. Lalu ketika beliau mulai melangkah masuk ke sekolah, beliau mulai berhadapan dengan struktur dan banyak sekali peraturan sebagai bab dari sebuah model masyarakat mini. Struktur dan banyak sekali peraturan yang beliau hadapi ini sanggup mengarahkan mereka terus menjadi pembelajar, atau justru sebaliknya, meredupkan hasrat belajarnya.
Adalah kiprah kita semua untuk memastikan binar keingintahuan di mata setiap anak Indonesia, serta api semangat berkarya di dalam dirinya tidak akan padam. Adalah kiprah kita memperlihatkan ruang bagi belum dewasa Indonesia untuk berkontribusi, memajukan dirinya, memajukan masyarakatnya, memajukan kebudayaan bangsanya. Rasa percaya dari orang remaja kepada belum dewasa untuk berkarya dan ikut membawa kebudayaan kita terus bergerak melangkah maju yakni kunci kemajuan negara.
Ibu, Bapak dan Hadirin yang berbahagia,
Hari Pendidikan Nasional ini kita rayakan alasannya yakni kita termasuk di antara yang sudah mencicipi dampaknya. Maka pada bulan Mei ini, di mana Hari Pendidikan Nasional terletak, ayo kita ikut bergerak, ikut terlibat dalam memperluas efek pendidikan terhadap saudara-saudara sebangsa yang belum sepenuhnya mencicipi kesempatan itu. Karena itulah pada tahun ini kita menentukan tema “Nyalakan Pelita, Terangkan Cita-cita” sebagai tema keriaan Hari Pendidikan Nasional. Kita ingin pendidikan benar-benar berperan sebagai pelita bagi setiap anak Indonesia yang akan membuatnya bisa melihat peluang, mendorong kemajuan, menumbuhkan karakter, dan memperlihatkan kejernihan dalam menata dan menyiapkan masa depannya.
Mari kita perluas keriaan pendidikan dan kebudayaan selama sebulan ke depan. Kita bayar balik apa yang telah kita dapatkan dari pendidikan, kita gelorakan semangat bergerak untuk pendidikan, dan kita teruskan ikhtiar bersama ini.
Kepada semua yang telah mencicipi manfaat pendidikan dan di bulan pendidikan ini, sapalah para pendidik kita dulu. Tanyakan kabarnya, ucapkan terima kasih dan tunjukkan apreasiasi pada mereka, para pendidik dan pejuang pendidikan. Lalu mari sama-sama kita memutuskan bahwa ikhtiar memajukan pendidikan akan kita lanjutkan dan kembangkan.
Demikian wacana link Download Naskah Pidato Sambutan Mendikbud pada Hardiknas Tanggal 2 Mei Tahun 2016. Semoga Pendidikan Indonesia semakin berkembang. Berbagai Sumber