Pendidikan Di Indonesia Pada Periode Penjajahan Belanda - foldersoal.com
Sunday, 15 November 2015
Edit
Bagaimana pendidikan di Indonesia pada ketika penjajahan Belanda?_Belanda menjajah Indonesia sangat lama, hingga beratus tahun lamanya yakni 350 tahun atau 3,5 abad. Di masa itu, banyak sekali insiden sedih/memilukan yang sulit dilupakan, mulai dari perbudakan, pembunuhan dan kejahatan lainnya. Tak hanya itu, Belanda juga mulai menguasai hasil bumi yang sangat melimpah.
Dari insiden memilukan pada masa penjajahan Belanda, untungnya masih ada hal menguntungkan di mana pada waktu itu Belanda menciptakan sebuah tempat untuk anak-anaknya guna menerima pendidikan.
Pendidikan tersebut memang tidak diperuntukan bagi warga pribumi, akan tetapi untuk keturunan Belanda dan para aristokrat saja. Walaupun begitu, lambat laun, warga pribumi mulai sanggup mencicipi pendidikan yang dibentuk oleh Belanda tersebut, khususnya warga pribumi dari keturunan ningrat atau pejabat.
Nah, untuk lebih mendetail lagi terkait sejarah pendidikan di Indonesia pada masa Belanda, Anda sanggup simak ulasan berikut.
Pendidikan Pada Masa Penjajahan Belanda
Pendidikan di masa penjajahan Belanda terbagi menjadi dua bagian, yakni pada periode VOC (Vereenigde Oost-indische Compagnie) dan pada periode pemerintahan Hindia Belanda (Nederlands Indie).
1. Periode VOC
Pada masa VOC ini Belanda masuk ke Indonesia bukan untuk menjajah, melainkan untuk berdagang saja. Akan tetapi semakin usang berada di Indonesia yang mempunyai hasil bumi yang sangat melimpah, muncullah hasrat untuk menguasai kekayaan yang ada. Dan pada kesudahannya sehabis beberapa tahun mengangkut hasil bumi ke negaranya sendiri, Belanda pun menetap dan menciptakan kantor sebagai tempat komersial mereka. Setelah melalui peperangan kolonial pada masa ke 20, Indonesia jatuh dalam pemerintahan Belanda dan resmi menjadi jajahan Belanda.
Pada masa ini, Belanda tidak memperlihatkan kepedulian lebih terhadap kehidupan orang Indonesia termasuk pada pendidikannya. Setelah cukup usang berada di Indonesia, Belanda mulai membuatkan pendidikan agama kepercayaan mereka kepada penduduk Indonesia.
2. Pemerintahan Hindia Belanda
Setelah dibubarkanya VOC, pendidikan di Indonesia mulai diperbaharui secara keseluruhannya. Sebab, pada masa VOC terdahulu pendidikan yang ada dianggap gagal oleh para petinggi Belanda.
Melalui inspirasi liberal serta Enlightenment, pemerintah Belanda berharap sanggup mengembangkan pendidikan yang mengarah pada kemajuan sosial-ekonomi. Bentuk pendidikan yang dibentuk oleh Belanda di Indonesia dibuktikan dengan terbentuknya sekolah pertama khusus keturunan Belanda di Jakarta pada tahun 1817. Dan sekolah ini mempelopori terbentuknya sekolah-sekolah lain di banyak sekali tempat di Indonesia.
Seorang Gubernur Belanda pernah memperlihatkan intruksi kepada bawahannya untuk menciptakan sekolah yang dikhususkan untuk kalangan penduduk pribumi. Akan tetapi, lambat laun, sekolah yang ada tidak sanggup berjalan lancar alasannya pendidikannya yang tidak terstruktur.
Setelah melalui banyak sekali insiden yang menyakitkan rakyat Indonesia berupa kerja rodi dan sistem tanam paksa, kesudahannya terbentuklah Undang-Undang pengajaran bagi bumi putra yang disebut Indisch Staatsblad pada tahun 1893. Undang-Undang ini mengatur wacana pembagian sekolah penduduk pribumi menyerupai sekolah kelas 1 diperuntukkan bagi keturunan priyai dan orang terpandang, serta sekolah kelas 2 diperuntukkan bagi kalangan rakyat jelata.
a. Kelas I
Kelas satu ditujukan untuk orang akan dijadikan sebagai pegawai pemerintahan hingga pegawai perusahaan. Sekolah kelas 1 ini dilakukan selama 5 tahun dengan mata pelajaran berupa baca, tulis, hitung, pengetahuan alam, pengetahuan sejarah, ilmu bumi, ilmu ukur, dan menggambar.
b. Kelas II
Kelas II dibentuk untuk memperlihatkan pengajaran kepada seluruh penduduk pribumi. Masa pendidikan ini pun cukup 3 tahun saja dengan bahan pelajaran berupa baca, tulis dan hitung saja.
Sekolah kelas 1 disebut sebagai Hollands Inlandse School (HIS) dengan penggunaan bahasa Belanda sebagai bahasa pengantarnya. Sementara kelas 2 disebut sebagai sekolah Vervolg atau sekolah sambungan dan dijadikan sebagai sekolah lanjutan.
Demikianlah ulasan wacana pendidikan di Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Semoga bermanfaat.
Berbagai Sumber
Dari insiden memilukan pada masa penjajahan Belanda, untungnya masih ada hal menguntungkan di mana pada waktu itu Belanda menciptakan sebuah tempat untuk anak-anaknya guna menerima pendidikan.
Pendidikan tersebut memang tidak diperuntukan bagi warga pribumi, akan tetapi untuk keturunan Belanda dan para aristokrat saja. Walaupun begitu, lambat laun, warga pribumi mulai sanggup mencicipi pendidikan yang dibentuk oleh Belanda tersebut, khususnya warga pribumi dari keturunan ningrat atau pejabat.
Nah, untuk lebih mendetail lagi terkait sejarah pendidikan di Indonesia pada masa Belanda, Anda sanggup simak ulasan berikut.
Pendidikan Pada Masa Penjajahan Belanda
Pendidikan di masa penjajahan Belanda terbagi menjadi dua bagian, yakni pada periode VOC (Vereenigde Oost-indische Compagnie) dan pada periode pemerintahan Hindia Belanda (Nederlands Indie).
1. Periode VOC
Pada masa VOC ini Belanda masuk ke Indonesia bukan untuk menjajah, melainkan untuk berdagang saja. Akan tetapi semakin usang berada di Indonesia yang mempunyai hasil bumi yang sangat melimpah, muncullah hasrat untuk menguasai kekayaan yang ada. Dan pada kesudahannya sehabis beberapa tahun mengangkut hasil bumi ke negaranya sendiri, Belanda pun menetap dan menciptakan kantor sebagai tempat komersial mereka. Setelah melalui peperangan kolonial pada masa ke 20, Indonesia jatuh dalam pemerintahan Belanda dan resmi menjadi jajahan Belanda.
Pada masa ini, Belanda tidak memperlihatkan kepedulian lebih terhadap kehidupan orang Indonesia termasuk pada pendidikannya. Setelah cukup usang berada di Indonesia, Belanda mulai membuatkan pendidikan agama kepercayaan mereka kepada penduduk Indonesia.
2. Pemerintahan Hindia Belanda
Setelah dibubarkanya VOC, pendidikan di Indonesia mulai diperbaharui secara keseluruhannya. Sebab, pada masa VOC terdahulu pendidikan yang ada dianggap gagal oleh para petinggi Belanda.
Melalui inspirasi liberal serta Enlightenment, pemerintah Belanda berharap sanggup mengembangkan pendidikan yang mengarah pada kemajuan sosial-ekonomi. Bentuk pendidikan yang dibentuk oleh Belanda di Indonesia dibuktikan dengan terbentuknya sekolah pertama khusus keturunan Belanda di Jakarta pada tahun 1817. Dan sekolah ini mempelopori terbentuknya sekolah-sekolah lain di banyak sekali tempat di Indonesia.
Seorang Gubernur Belanda pernah memperlihatkan intruksi kepada bawahannya untuk menciptakan sekolah yang dikhususkan untuk kalangan penduduk pribumi. Akan tetapi, lambat laun, sekolah yang ada tidak sanggup berjalan lancar alasannya pendidikannya yang tidak terstruktur.
Setelah melalui banyak sekali insiden yang menyakitkan rakyat Indonesia berupa kerja rodi dan sistem tanam paksa, kesudahannya terbentuklah Undang-Undang pengajaran bagi bumi putra yang disebut Indisch Staatsblad pada tahun 1893. Undang-Undang ini mengatur wacana pembagian sekolah penduduk pribumi menyerupai sekolah kelas 1 diperuntukkan bagi keturunan priyai dan orang terpandang, serta sekolah kelas 2 diperuntukkan bagi kalangan rakyat jelata.
a. Kelas I
Kelas satu ditujukan untuk orang akan dijadikan sebagai pegawai pemerintahan hingga pegawai perusahaan. Sekolah kelas 1 ini dilakukan selama 5 tahun dengan mata pelajaran berupa baca, tulis, hitung, pengetahuan alam, pengetahuan sejarah, ilmu bumi, ilmu ukur, dan menggambar.
b. Kelas II
Kelas II dibentuk untuk memperlihatkan pengajaran kepada seluruh penduduk pribumi. Masa pendidikan ini pun cukup 3 tahun saja dengan bahan pelajaran berupa baca, tulis dan hitung saja.
Sekolah kelas 1 disebut sebagai Hollands Inlandse School (HIS) dengan penggunaan bahasa Belanda sebagai bahasa pengantarnya. Sementara kelas 2 disebut sebagai sekolah Vervolg atau sekolah sambungan dan dijadikan sebagai sekolah lanjutan.
Demikianlah ulasan wacana pendidikan di Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Semoga bermanfaat.
Berbagai Sumber